Perangkat komputer sekarang sudah beralih yang sebelumnya berbasis dektop sekarang sudah berubah cepat. Ponsel sudah dapat ditanamkan perangkat komputer setara kemampuan komputer dekstop. Pekerjaan yang dulu dilakukan di depan komputer desktop kini bisa dilakukan dimana dan kapan saja, tidak terikat ruang dan waktu. Kultur dinamis dan praktis yang ditawarkan oleh mobile device diprediksi akan menguasai perkembangan industri dunia ICT (information and communication tehcnology).Sistem Operasi yang dulu dikembangkan untuk personal komputer SEKARANG sudah ditnam di telepon genggam. Seperti kita ketahui Nokia dengan OS Symbian beberapa tahun yang lau dan sekarang era keemasn sistem operasi mobile dengan dikuasi Sistem Operasi Android dari Google Inc, IOS dari Apple, Windows Phone dari Microsoft, Blackberry OS. Hadirnya industri ‘application store’ yang saat ini dikuasai oleh Googleplay (Google) dan Appstore (Apple) membuka pintu peluang bagi para pengembang aplikasi Indonesia. Berdasarkan data tahun 2013 sebanyak 40 miliar aplikasi diunduh dari Appstore dengan potensi pasar di 155 negara dan 50 miliar aplikasi di Googleplay dengan pontensi pasar 129 negara (aplikasi berbayar). Belum terhitung ‘application store’ dari Windows dan Blackberry.
Dunia aplikasi masih belum tereksplor semuanya. Aplikasi dengan lokal
konten dan pendukung kebudayaan dan pariwisata (peta wisata misalnya)
masih belum dijajaki dengan maksimal. Hal ini merupakan tantangan dan
peluang yang perlu kita tanggapi. Industri pengembang aplikasi merupakan
sinergi antara desain (terutama desain grafis), layanan komputer &
piranti lunak dan permainan interaktif. Tiga pilar pendukung wacana
ekonomi kreatif Indonesia. Dengan kesiapan konten dan infrastruktur
pendukung, secara bertahap mampu menaikan ranking Indonesia dalam
peringkat ekonomi digital dan ekonomi kreatif.
0 komentar:
Posting Komentar